MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
Disusun
oleh:
NATALIA ADVENTIA BERHITU
1PA17
15516328
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
PSIKOLOGI
2017
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena Kasih dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ilmu budaya dasar ini.Tak
lupa saya mengucapkan terima kasih bagi semua yang telah mendukung,memberikan
semangat dan doa bagi saya. Saya juga menyadari jika ada beberapa kesalahan
untuk itu saya meminta kritik dan saran bagi para pembaca guna menyempurnakan
makalah ini. Saya
juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah ilmu budaya Dasar ini
terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca
dalam memahami maksud saya.
Bekasi,05
Januari 2017
BAB 9
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
9.1 PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung
jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta
menanggung akibatnya.
Seorang
pelajar memiliki kewajiban belajar. bila belajar, maka hal itu berarti ia telah
memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung jawab atas kewajibannya.
kadar penanggung jawabnnya adalah bila dalam ujian dia akan menerima hasil
ujiannya apakah A, B, atau C.
Seseorang
mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala
perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya sikap
tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam
lingkungan alam.
Bagi
orang yang kurang takut terhadap Tuhan, atau mungkin bahkan tidak peduli, masih
ada konsep mengenai hukum karma. Bahwa alam semesta akan berfungsi sedemikian
rupa sehingga setiap kejahatan akan kembali kepada si pembuatnya dengan
berbagai cara. Demikian pula halnya dengan kebaikan.
Yang
manapun itu, bertanggung jawab adalah nilai moral yang mulia. Yang membuat
manusia berhati-hati untuk tidak merugikan orang lain, bahkan berusaha
semampunya untuk selalu berbuat kebaikan bagi orang lain. Orang-orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang bermanfaat bagi sistem masyarakat,
atau sistem apapun juga. Sebaliknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab
cenderung merusak sistem di manapun dia berada.
9.2 MACAM-MACAM
TANGGUNG JAWAB
a. Tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri
Manusia
diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar
manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu
maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab
apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya
tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya
tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga
orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga
kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya
sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada
hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan
kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian
manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya
dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya
harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan
masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk tidak
bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan
merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
Suatu
kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu
negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh
norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa
berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus
bertanggung jawabkan kepada negara.
Contoh:
Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal
guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah
tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada
pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus berurusan dengan pihak
kepolisian dan pengadilan.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan
menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk
mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran
dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan
peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan
melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti
mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap
Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia
perlu pengorbanan.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut
tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada
agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada
Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini
ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumya yang seharusnya
meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung
jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
9.3
PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan bik
yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perrwujudan kesetiaan,
cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas. Pengabdian bisa disebut juga sebagai rasa tanggung jawab.
Manusia merupakan makhluk ciptakan
Tuhan, sebagai manusia kita wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian
tersebut berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan
perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan adalah pemberian yang
didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa
pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk
kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian.
Dalam pengadian selalu dituntut pengorbanan, tapi belum tentu pengorbanan
menuntut pengabdian.
BAB 10
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
10.1
PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati
maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak
sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya
dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang
tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke
depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang
kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan
lain-lain.
Kegelisahan merupakan
salah satu ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari,
kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan.
Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang
secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa
yang diinginkan tidak tecapai.
10.2
SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Sebab-sebab orang
gelisah adalah karena
pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman
dari luar maupun dari
dalam.
Contoh:
Bila ada suatu
tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus,
atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena
bahaya itu mengancam akan hilangnya
beberapa hak orang
sekaligus. misalnya hak
hidup, hak milik,
hak memperoleh perlindungan, hak
kemerdekaan hidup, dan
mungkin hak nama baik.
10.3
USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan
ini pertama-tama harus mulai dari diri kna
scndiri, yaitu kita harus bersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir
tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita
atasi.
Contoh :
Dokter yang menghadapi istri dan
anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang,
karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa
bila menghadapi keluarganya yang sakit,
karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini
dokter itu harus bersikap seperti
menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga
baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau
kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tarna,
kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). akibat yang paling
buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang
akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila
kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan olch kecernasan
tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya,
kita dapat mempersiapkan diri untuk
menghadapinya,karena tidak semua pengalaman
di dunia ini menyenangkan.
10.4
KETERASINGAN
Keterasingan berasal
dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang.
sehingga kata terasing berarti, tersisihkan
dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain. atau
terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal
yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan,terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau
keterasingan adalah bagian hidup manusia.
Sebentar atau lama orang pemah
mengalami hidup dalarn keterasingan, sudah
tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda
satu sarna lain.
Yang menyebabkan orang berada
dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri
seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
10.5
KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata
sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti
merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang pemah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup
manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada
mental orang dan kasus penyebabnya.
Bermacam-macam penyebab
terjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam
hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih
senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul,
dan sebagainya Ia lebih senang hidup sendiri.
10.6
KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,
tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak
pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul
yangjelas. ltu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas
pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang
lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah
lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah.lulus atau
tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang
dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan.
karena status dari karir itu terancam.Karena ketidakpastian
itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi
hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
10.7
USAHA-USAHA MENGATASI KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak
dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada
bermacam-macam penyebabnya.Untuk dapat menyembuhkan
keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab
sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat
sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi
penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas,
misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang
dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari
sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat
yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan
benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau
angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya,
tetapi mungkin tidak. Andai kata mereka
sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi
yang menyembuhkan masyarakat sekitamya dan dirinya sendiri.
BAB 11
MANUSIA DAN HARAPAN
11.1
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.[1] Pada
umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya
harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang
mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau
berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan
berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi
proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran
negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah
kondisi di mana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau
berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata
sangatlah kecil.
11.2
APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki
harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau
pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan
bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing
sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup,
umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu
manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena
kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan
berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai
dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
(be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
11.3
PENGERTIAN DOA
Pengertian doa atau prārthanā (dalam
bahasa Sansekerta) berasal dari dua kata ‘prā‘ dan ‘artha‘ yang
artinya memohon dengan sungguh-sungguh. Dengan kata lain, berdoa artinya
meminta sesuatu hal kepada Tuhan YME dengan kerinduan yang intensif.
Doa mencakup rasa hormat, cinta,
permohonan dan iman/keyakinan. Melalui sebuah doa, seorang abdi/hamba Tuhan (Bhakta)
mengungkapkan ketidakberdayaannya dan menyerahkan sikap pelaksanaan dari suatu
pekerjaan kepada Tuhan YME. Menyerahkan sikap pelaksana kepada Tuhan YME
berarti kita mengakui bahwa Tuhan membantu kita dan Ia yang menyelesaikan
pekerjaan itu. Doa adalah suatu alat penting dalam latihan spiritual
secara umum di jalan spiritual Devosi/Pengabdian.
Dalam Alkitab doa adalah kebaktian
mencakup segala sikap roh manusia dalam pendekatannya kepada Allah. Orang
Kristen berbakti kepada Allah jika ia memuja, mengakui, memuji dan mengajukan
permohonan kepada-Nya dalam doa. Doa sebagai perbuatan tertinggi yg dapat
dilakukan oleh roh manusia, dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan
Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakarsa ilahi. Seseorang berdoa
karena Allah telah menyentuh rohnya. Dalam Alkitab doa bukanlah suatu
'tanggapan wajar dari manusia', karena 'apa yg dilahirkan dari daging adalah
daging' (Yoh
4:24).
Sebagai akibatnya, Tuhan tidak 'mengindahkan' setiap doa(Yes
1:15; 29:13). Ajaran Alkitab mengenai doa menekankan sifat Allah, perlunya
seseorang berada dalam hubungan penyelamatan atau dalam hubungan perjanjian
dengan Dia, lalu secara penuh masuk ke dalam segala hak istimewa dan kewajiban
dari hubungan dengan Allah.
11.4
KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata
percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada
ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak
percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya.
Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari
itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang. bukan
karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima
dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu
disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi
masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak.
Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai
pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh
Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi
kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan
keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri
menimbulkan juga hak bcr agama menurut keyakinan.
11.5
KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah
kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat
dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia.
Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha
Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya
menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan
kepadanya.
2. Kepercayaan kepada
orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua,
guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya
terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap
kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.
Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak
terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya
Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah
dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan
sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama
pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan,
sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan
pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara.
Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak
berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya
negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara,
negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak
ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai
kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis
negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna
itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada
negara/pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan
manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan
berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaanitu amat penting,
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dcngan
Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak
mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang
mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar
mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab
Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya
zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat
tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada
pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) meningkatkan ketaqwaan
kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b) meningkatkan pengabdian
kita kepada masyarakat
c) meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia
dengan jalan suka menolong. dermawan, dan
sebagainya
d) mengurangi nafsu mengumpulkan
harta yang berlebihan
e) menekan perasaan
negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
BAB
III
PENUTUP
·
Kesimpulan
Pada hakekatnya pandangan hidup dan
manusia itu sangat berkaitan dan sangat dibutuhkan. Karena pandangan hidup
merupakan adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan,petunjuk hidup didunia. Pandangan hidup manusia harus direalisasikan
dalam hal yang baik dan positif. Hal-hal yang bisa membentuk pandangan hidup manusia
diantaranya faktor kondisi, faktor lingkungan, serta faktor dari dalam diri
manusia itu sendiri. Dan unsur-unsur dari pandangan hidup manusia yaitu
cita-cita, kebajikan, usaha/pekerjaan dan kepercayaan/keyakinan.
·
Saran
Dengan pembahasan makalah tentang
manusia dan pandangan hidup ini, kita dapat mengetahui pandangan hidup untuk
manusia serta berbagai hal serta unsur-unsur pembentuknya. Dan kita bisa
mengimplementasikan pandangan hidup tersebutdalam hal positif.
DAFTAR PUSTAKA