MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
Disusun
oleh:
NATALIA ADVENTIA BERHITU
1PA17
15516328
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
PSIKOLOGI
2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena Kasih dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ilmu budaya dasar ini.Tak
lupa saya mengucapkan terima kasih bagi semua yang telah mendukung,memberikan
semangat dan doa bagi saya. Saya juga menyadari jika ada beberapa kesalahan
untuk itu saya meminta kritik dan saran bagi para pembaca guna menyempurnakan
makalah ini. Saya
juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah ilmu budaya Dasar ini
terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca
dalam memahami maksud saya.
Bekasi,07
November 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap manusia dilahirkan dan
dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari
luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah,
artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik
dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga
bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan
tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan manusia?
2. Apa yang dimaksud
dengan keindahan?
3. Hakikat dari
keindahan?
4. Apa hubungan
manusia dengan keindahan?
5. Bagaimana cara
untuk mengetahui suatu keindahan?
C. Tujuan
Pembahasan
Tujuan dari pembahasan materi
ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan dan keterkaitan antara manusia
dan keindahan. Mulai dari pengertian masing-masing dan hubungan keduanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran
untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan
perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang
baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat
diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan
makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi
manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk
pribadi sekaligus makhluk sosial.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa
manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk
lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
B. Pengertian
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata
keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung
kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal
itu pada prinsipnya tidak indah.Keindahan atau keelokan merupakan
sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang,
cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari
estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang
ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan
dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum”
Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa
Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan
Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk
“keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah”
itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu
ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata
ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan
demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
C. Hakikat
dari Keindahan
Keindahan adalah susunan
kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling
disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry)
keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian
keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.
Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai
sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2.
Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik
seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.
Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda
yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran
tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam
Keindahan :
1.
Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau
membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2.
Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa
yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.
.Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya
“Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya,
yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah
dalam pikirannya sendiri.
2.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif
adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada
suatu objek.
3.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan
antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru
ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
D. Hubungan
Manusia dengan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia
perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai
bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya
dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan
mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran
dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,
dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung
kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang
tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan
kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni
berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman
keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau
terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan
Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep
keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas
keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan
itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah,
sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang
yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan
kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain
imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai
objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan
orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam
agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan
yang paling indah.
E. Cara untuk Mengetahui
Suatu Keindahan
1. Renungan
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung.
Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang
direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda.
Jadi apa yang direnungkan itu
bergantung kepada obyek dan subyek.
2. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi
artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung
unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu
tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir
berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang
terdapat pada suatuhal.
3.Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan)
lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang
halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam
masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya
ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong,
bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan
dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi
nilai keindahan dari seseorang.
4. Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan
mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil
penciptaan
2.1 Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari
bahasa sansekerta, dhra yang berarti menahan atau menanggung. Sedangkan menurut
kamus besar Bahasa indonesia derita artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang
tidak menyenangkan. Dengan demikian merupakan lawan kata dari kesenangan
ataupun kegembiraan.
2.2 Penderitaan & Sebab-sebabnya
Apabila dikelompokkan secara
sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat dibagi sebagai berikut :
1.
Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk
manusia dapat terjadi dalam hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Karena
perbuatan buruk antara sesame manusia maka manusia lain menjadi derita.
Perbuatan buruk antara sesama manusia terhadap lingkunganya menyebabkan
penderitaan manusia. Kesadaran itu baru timbul setelah musibah yang membuat
manusia menderita.
2.
Penderitaan yang timbul akibat
penyakit,siksaa/azab Tuhan.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit/siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal & optimisme dapat merupakan
usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
2.3 Jenis Kesedihan
Yang jelas, setiap kesedihan membawa
tantangan tersendiri untuk dihadapi. Di bawah beberapa contoh musibah atau
kesedihan yang dapat melahirkan reaksi berbeda-beda dan bagaimana seharusnya
anda bertindak.
* Kehilangan
orang tua
Hubungan kita
dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan
diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha
menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu
berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
* Keguguran
Kehamilan
merupakan suatu hal yang dinanti-nantikan bagi banyak pasangan dan juga
merupakan suatu kebahagian tersendiri. Tetapi sayangnya rencana tidak selalu
berjalan mulus. Masalah genetika/keturunan mungkin dapat menyebabkan pasangan
susah mendapatkan anak atau selalu keguguran. Secara naluri, seorang ibu akan
merasa lebih kehilangan dibanding pasangannya.
Tapi sebaliknya, sebagai pasangan dan seorang laki-laki pada umumnya, mereka berjuang untuk menahan emosi terdalamnya. Bagaimanapun juga, sebagai ayah merasa kehilangan merupakan kesedihan juga. Dengan sedikit dukungan atau pengertian, mereka akan dapat menghadapinya.
* Kehilangan anak
Jika bayi sudah
lahir dan kemudian dalam beberapa bulan kemudian dipanggil Yang Maha Kuasa, ibu
umumnya akan memiliki perasaan seolah-olah menyalahkan dirinya dan terus
bertanya-tanya apa kesalahan yang telah diperbuatnya sehingga buah hatinya
meninggalkannya untuk selamanya. Nah, umumnya pasangan mencoba untuk memberikan
dukungan yang rasional. Tapi bagaimanapun juga, keduanya harus berusaha keras
dengan tidak mencoba mencari jawaban atau mencari penyebabnya sehingga hal itu
terjadi.
Mayoritas orang berpendapat sama, bahwa kehilangan anak
merupakan suatu penderitaan dan kesedihan yang sangat besar yang harus
dihadapi. Orang tua umumnya merasa sangat syok, mereka berdua akan sangat
menderita dan menjadi sulit untuk menerima keadaan. Hal ini akan menyulitkan
mereka untuk mengatasi proses penderitaan. Bisa saja, yang satu jadi sangat
sensitif dan lainnya jadi gampang marah. Akibatnya, hubungan suami-istri jadi
memburuk
2.4 Siksaan
Penderitaan biasanya di sebabkan
oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa
Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja
dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau
tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat
digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatupemerintah. Masalah siksaan
jiwa atau rohani (psikis) yang akan diuraikan dalam Ilmu Budaya Dasar, antara
lain :
a. Kebimbangan
Kebimbangan
pasti akan dialami ketika seseorang dihadapkan oleh dua pilihan yang penting
yang ia tidak dapat menentukan pilihan yang mana yang akan diambil.
Pada kasus
banjir di Jakarta, banyak warga Jakarta mengalami kebimbangan, apakah saat
banjir datang mereka mengungsi atau tetap berada dirumah sambil menunggu air
surut, kebimbangan mereka antara lain disebabkan kecemasan akan aman atau
tidaknya harta benda mereka jika ditinggal mengungsi, karena di Jakarta banyak
orang-orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan dan disatu sisi bahwa
jika mereka tetap tinggal di rumah, mereka juga cemas jika banjir melanda rumah
mereka berhari-hari dan ketersedian bahan makanan akan habis bagaimana dengan
anak-anak mereka. Inilah contoh kebimbangan yang dialami warga Jakarta dan
sekitarnya pada saat banjir melanda Jakarta dan sekitarnya pada beberapa bulan
yang lalu, keadaan ini berpengaruh tidak baik baik orang yang lemah pikirannya,
karena masalah kebimbangan akan lama dialami olehnya sehingga siksaan yang
dirasakan olehnya pun menjadi berkepanjangan. Bagi orang yang kuat berfikir ia
akan cepat mengambil keputusan dengan berdasarkan pertimbangan prioritas,
prioritas pada kasus banjir di Jakarta dan sekitarnya adalah nyawa mereka dan
anak-anak mereka bukan harta benda, karena harta benda dapat dicari / dibeli
kembali tetapi nyawa mereka dan anak-anak mereka tak dapat kembali lagi.
b. Kesepian
Kesepian
dialami seseorang berupa rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, hal ini akan
terus ia rasakan walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.[4] Ini
yang perlu dianalisa pertama kali. Perbedaan antara kesepian dengan
kesendirian. Kesepian itu perasaan sepi. Sendirian itu ketika seseorang dalam
keadaan sendiri. Kesepian bisa berarti seperti “tikus kelaparan di
lumbung padi”. Banyak orang di sekitarnya tetapi tetap merasa sepi.
Sedangkan sendirian dalam keadaan sendiri, tetapi tidak merasa sepi.
Pada kasus tsunami
di Aceh pada Tanggal 26 Desember 2004, banyak orang Aceh yang mengalami
kesepian, kesepian ini dikarenakan banyak orang-orang Aceh ditinggal mati
keluarga dan orang yang mereka sayangi, mereka merasa kesepian bahkan sampai
ada yang tak mau hidup lagi, karena mereka beranggapan hidup mereka tidak
beguna lagi tanpa orang-orang yang mereka sayangi, hari-harinya mereka merasa
kesepian walaupun ditengah orang yang ramai menghibur dirinya.
Seperti juga
kebimbangan, kesepian perlu segera diatasi agar seseorang tidak terus menerus
merasakan penderitaan batin. Solusi yang kami tawarkan adalah :
1.
Berfikir positif, Yakinlah semua yang
telah menimpah manusia adalah berasal dari ketentuan Allah, ingatlah Allah SWT
tidak pernah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan manusia, berdoa dan
kembali lebih mendekatkan diri kepada Allah akan membuat hati (batin) tidak
kesepian, karena Allah akan selalu bersama manusia dikala senang / bahagian
maupun dikala duka / menderita.
2.
Sebagai homo socius, seorang perlu
kawan untuk menghilangkan rasa kesepian, orang itu perlu cepat mencari kawan
yang dapat diajak untuk berkomunikasi yang dapat mengerti dan menghayati
kesepian yang dialami kawan lainnya.
3.
Selain mencari kawan, untuk
menghilangkan rasa kesepian, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu
kesibukan, khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak lagi
memperoleh tempat yang menyita waktu dalam dirinya.
. Ketakutan
Ketakutan (fobia)
adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai
respon terhadap keadaan eksternal tertentu. Fobia adalah
rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa
dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian
orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya,
pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada
perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia
biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang
berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara
dibayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang
sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Dalam keadaan normal
setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila
seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi
menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah
suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh
ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya.
Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang
sangat ekstrim seperti trauma bom,
terjebak lift dan
sebagainya.
Seseorang yang
pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental
blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak
memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang
tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan
agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan
cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang
tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif
yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan
intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon
tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu
sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak
produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.[6]
penyakit
ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan
tidak realistis, sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu.
penderita biasanya menghindari keadaan-keadaan yang bisa memicu terjadinya kecemasan atau menjalaninya dengan penuh tekanan.
penderita menyadari bahwa kecemasan yang timbul adalah berlebihan dan karena itu mereka sadar bahwa mereka memiliki masalah.
penderita biasanya menghindari keadaan-keadaan yang bisa memicu terjadinya kecemasan atau menjalaninya dengan penuh tekanan.
penderita menyadari bahwa kecemasan yang timbul adalah berlebihan dan karena itu mereka sadar bahwa mereka memiliki masalah.
agorafobia
arti harfiah dari agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. secara lebih khusus agorafobia menunjukkan ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang mudah untuk terlepas bila kecemasan menyerang.
arti harfiah dari agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. secara lebih khusus agorafobia menunjukkan ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang mudah untuk terlepas bila kecemasan menyerang.
keadaan-keadaan
yang sulit bagi penderita agoraphobia adalah antri di bank atau pasar swalayan,
duduk di tengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau
pesawat terbang. beberapa orang menderita agorafobia setelah mengalami serangan
panik pada salah satu keadaan tersebut. yang lainnya hanya merasakan tidak
nyaman dan tidak pernah mengalami serangan panik.
agorafobia sering mempengaruhi kegiatan sehari-hari, kadang sangat berat sehingga penderita hanya diam di dalam rumah.
pengobatan
terbaik untuk agorafobia adalah terapi pemaparan,
dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut (proses ini disebut habituasi). psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbelakangi terjadinya kecemasan.
dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut (proses ini disebut habituasi). psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbelakangi terjadinya kecemasan.
fobia spesifik
fobia spesifik
merupakan penyakit kecemasan yang paling sering terjadi.
beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kanak. banyak fobia yang menghilang setelah penderita beranjak dewasa. fobia lainnya (misalnya takut hewan pengerat, serangga, badai, air, ketinggian, terbang atau tempat tertutup) baru timbul di kemudian hari. 5% penduduk menderita fobia tingkat tertentu pada darah, suntikan atau cedera; dan penderita bisa mengalami pingsan, yang tidak terjadi pada fobia maupun penyakit kecemasan lainnya.
beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kanak. banyak fobia yang menghilang setelah penderita beranjak dewasa. fobia lainnya (misalnya takut hewan pengerat, serangga, badai, air, ketinggian, terbang atau tempat tertutup) baru timbul di kemudian hari. 5% penduduk menderita fobia tingkat tertentu pada darah, suntikan atau cedera; dan penderita bisa mengalami pingsan, yang tidak terjadi pada fobia maupun penyakit kecemasan lainnya.
sebaliknya,
banyak pendeita penyakit kecemasan yang mengalami hiperventilasi,
yang menimbulkan perasaan akan pingsan, tetapi mereka tidak pernah benar-benar
pingsan.
penderita
seringkali dapat mengatasi fobia spesifik dengan cara menghindari benda atau
keadaan yang ditakutinya.
terapi
pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku dimana penderita
secara bertahap dihadapkan kepada benda atau keadaan yang ditakutinya.
terapi ini merupakan pengobatan
terbaik utuk fobia spesifik. Psikoterapi dilakukan agar penderita
memahami pertentangan psikis yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia
spesifik.
2.5 Kekalutan
Mental
Bentuk gangguan
dan kekacauan fungsi mental, atau kesehatan mental yang disebabkan oleh
kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap
stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau
gangguan struktur dari satu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental.
Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis
terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder
lainnya (patalogi = ilmu penyakit ).
Secara
sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akiba
ketidak mampuan seseorang mengatasi persoalan hidup yang harus dijalaninya,
sehingga yang bersangkuan bertingkah secara kurang wajar.
2.6 Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
1.
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri
pada lambung.
2.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati,
apatis,cemburu, mudah marah.
3.
Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar
sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau
melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
4.
Komunikasi social putus dan ada yang disorientasi social.
5.
Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang
bersangkutam merasa rendah diri (orang-orang melankolis)
6.
Terjadinya konflik social-budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara
dirinya dengan lingkungan masyarakat.
2.7
Tahap-tahap gangguan jiwa :
1. Gangguan kejiwaan Nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2.
Usaha
mempertahankan diri dengan cam negative, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
benahan dirinya salah pada orang yang tidak menderita antara kejiwaan bila
menghadapi persoalan , justru lekas memecahkan promblemnya, sehingga tidak
menekan perasaannya.
3.
Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan.
4.
Krisis
ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita
penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
5.
Dipicu
oleh factor pyschoeducational. Factor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam
proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
6.
Factor
social atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa,
misalnya budaya,kepadatan populasi hingga berperan.
2.8 Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental yaitu :
a. Kepribadian
yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan
merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis).
b. Terjadinya
konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya
dengan lingkungan masyarakat.
c. Pemahaman yang
salah sehingga memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial
(overacting) dan juga sebaliknya terlalu rendah diri (underacting).
d. Proses – proses
yang diambil oleh sesorang dalam menghadapii kekalutan mental,
sehingga mendorongnya kearah
2.9 Penderitaan & Perjuangan
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah
kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, rnenghindari atau menghilangkan sama sekali.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita.
Pembebasan
dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dan bahaya dan
malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian
manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan
yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga
dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian
seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.
2.10 Penderitaan, media massa & seniman
Berita mengenai penderitaan manusia
silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud
agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia.
Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Media
massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian
masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia,
terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi
yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat
mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
2.11 Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan
Hidup Manusia
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia
ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah
tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat
hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya Gunung
Galunggung,Perang Irak-Iran.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi
lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang
menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan sesamanya. Dengan demikiaan
dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit
bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk
meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini setelah
mendapatkan berita dari media masa. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara
perseorangan atau pun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan
atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat
pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menentukan sikap
solidaritas antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi
tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya
seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus
keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie
Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan
judul "Arie Hangara".
D.
Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
Penderitaan dapat muncul dari berbagai sebab. Penyebab
tersebut kadang datang tak terduga. Apa bila kita kelompokkan secara sederhana
berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat
diperinci sebagai berikut:
1.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk
manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan
alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini
dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik kembali. Dengan kata lain,
manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir,
kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia
penyebabnya.
2. Penderitaan yang timbul
karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau
siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat menjadi usaha
manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan
semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan
beriktu ini :
·
Seorang
anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia
disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun begitu ia dapat melihat dengan
mata hatinya terang benderang. Kanena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan
sampai di Universitas, dan akhimya memperoleh gelar Doktor di Universitas
DSarbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, Guru besar Universitas di
Kairo, Mesir.
E.
Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan
dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak
berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap
negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin,
tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan
hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dan
kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin
timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang
menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti
kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
3.1 Pengertian
Keadilan
a. Menurut
Aristoteles, Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
b. Keadilan
oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil
adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
c. Menurut
Socrates, Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak
pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
d. Kong
Hu Cu berpendapat bahwa Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah
sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan
kewajibannya.
e. Menurut
W.J.S Poerwodarminto, kata adil berarti tidak berat sebelah dan tidak semena –
mena serta tidak memihak.
f. Secara
umum, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban.
g. Berdasarkan
kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa
menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban,
maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang
lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut
hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.
3.2 Keadilan
Sosial
Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia, keadilan mempunyai arti sifat (perbuatan, perlakuan dsb ) yang tidak
berat sebelah ( tidak memihak ). Sedangkan sosial berarti segala sesuatu yang
mengenai masyarakat, kemasyarakatan atau perkumpulan yang bersifat dan
bertujuan kemasyarakatan (bukan dagang atau politik).
·
Makna Keadilan
Keadilan memberikan
kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak
memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang
bijaksana.
Sila Pertama, Ketuhanan Yang
Maha Esa; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai
pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah
laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut umat beragama dan kepercayaan
untuk hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.
Sila Kedua, Kemanusiaan yang
adil dan beradab; mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap
orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan
kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi
martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.
sila Ketiga, Persatuan
Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa
dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan
mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara.
Sila Keempat, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan;
mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik
dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama
warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing
sila Kelima, Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif dalam memberikan
sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada
negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin
selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
3.3 Macam-macam
keadilan
1. Keadilan
Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa
keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat
dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than
man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan
Sunoto menyebutnya keadilan legal.
2. Keadilan
Distributif
Aristoles berpendapat bahwa
keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama
dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are
treated equally).
3. Komutatif
Keadilan ini bertujuan
memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak
adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh
kasus dari Komutatif :
Dr.Sukartono dipanggil
seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya
dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan
mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling
mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja,
ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan
itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga.
Karena Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti
merusak rumah tangga Dr.Sukartono.
3.4 Kejujuran
Kejujuran adalah bagian dari
harga diri yang harus dijaga karena bernilai tinggi. Kejujuran diikat
dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt.
Kejujuran merupakan sifat manusia sejak awal tetapi untuk digunakan atau tidak
suatu kejujuran itu kembali ke pribadi itu sendiri
Dengan kejujuran ini sebagai
hasilnya manusia meliki kepercayaan dan harga diri yang tinggi. Dengan kita
bicara jujur manusia mendapat kepercayaan dari orang-orang disekitar serta
dinilai baik dimata Tuhan
Hal”
yang dapat menghilangkan kejujuran :
- Bohong,
- Mencuri,
- Manipulasi,
- Inkar janji.
3.5 Kecurangan
Kecurangan
atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula
dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa
yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari
hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa
bertenaga dan berusaha.
Kecurangan
menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang
berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling
kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
3.6 Perhitungan (HISAB) dan pembalasan
Di negara kita ada suatu lembaga khusus
yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disini polisi akan menyelidiki, dan
mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan
untuk diproses menurut UUD.
Dalam
islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan
perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal
akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka
iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk
neraka. dan di neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di
balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.
3.7 Pemulihan Nama Baik
Nama
baik merupakan tujuan utama orang hidup.
Nama
baik atau tidak baik itu adalah tingkah
laku atau perbuatannya.
tingkah laku dan
perbuatan itu, antara lain
cara berbahasa, cara bergaul, sopan
santun, disiplin pribadi,
cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang
dihalalkan agama.
Pada
hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran
moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Ada
tiga macam godaan yang merusak nama baik, yaitu harta, tahta, dan wanita.
Jalan
yang dapat merusak nama baik antara lain, antara lain, fitnah, membohong, suap,
mencuri, merampok dan menempuh semua jalan yang diharamkan.
Untuk
memulihkan nama baik, manusia harus berubah menjadi lebih baik dan minta maaf.
Untuk
merehabilitasinya, hanya perlu dua langkah yang bisa dilakukan:
1.
Identifikasi penyebab rusaknya nama baik.
2.
Lakukan upaya pemulihan
Cara
untuk memulihkan nama baik:
·
Bila kerusakan nama baik akibat suatu kesalahan,
akuilah kesalahan itu, lalu ungkapkan penyesalan dan permohonan maaf.
·
Bila kerusakan nama akibat suatu kegagalan,
jalan terbaik adalah menebus kegagalan itu dengan mencapai prestasi lebih baik.
·
Bila kerusakan nama baik akibat kesalahpahaman,
carilah jalan untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
·
Bila kerusakan nama baik akibat fitnah,
tunjukkan dengan bukti dan fakta yang membantah fitnah itu.
3.8 Pembalasan
Pembalasan
ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Dimana ada korban yang dirugikan
atas reaksi itu, pembalasan dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang
seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu
dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang
serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya
pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat pembalasan yang bersahabat.
Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak
bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk
social. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral
itu.
Bila manusia berbuat amoral, lingkungannyalah yang menyebabkanya.
Perbuatan amoral pada hakikatnya perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak
dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan
kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak
dan kewajibanya itu. Mempertahakn hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
4.1
Pengertian Pandangan hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat
kodrati. Karena itu ia menentukan maa depan seseorang. Untuk itu perlu
dijelakan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam
waktu yang yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan
terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataanya. Hasil
pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenaranya. Atas dasar
ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan,
atau petunjuk yang disebut padangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi
pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdaarkan asalnya, yaitu terdiri dari 3
macam :
(a) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang
mutlak kebenaranya
(b) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang diseuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
(c) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenerannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan,
usaha,keyakinan/kepercayaan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin
dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.Tujuan yang hendak dicapai ialah
kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia,
damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi
keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal,
kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
4.2 Cita-cita
Dalam kamus Bear Bahasa Indonesia yang disebutkan cita-cita adalah
keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran baik keinginan,
harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seorang pada masa
mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan masa depan, merupakan pandangan
hidup yang akan datang. Pada umunya cita-cita merupakan semacam garis linier
yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan
keinginan harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatanya.
Dalam cita-cita itu sendiri memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya cita-cita yang diinginkan, yaitu;
a) Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas
manusianya. Ada orang yang berkemauan, sehinggan apa yang dicita-citakan
tercapai tapi akan sebaliknya bila seorang tidak ada kemuan cita-citanya hanya
jadi sebuah imajinasi yang kosong. Akan tetapi cita-cita diperbolehkan
setingginya tapi disertai dengan kemauan dengan niat yang tinggi dan hal itu
akan terjadi dengan adanya cita-cita menciptakan motivasi hidup akan
memperjuangakan apa yang diinginkan
b) Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umunya
dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan
merupakan kondisi yang memperlancar tercapai suatu cita-cita, sedangkan faktor
yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapai suatu cita-cita.
c) Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor mencapai cita-cita
dengan menggapai cita-cita kita harus sadarkan diri kita sampai sejauh mana
yang bakal kita capai dengan ita-cita yang ada mekipu ada pepatah gantungkan
mimpimu setnggi langit akan tetapi dilain hal ketika kita tak bisa bakal jadi
efek yang negatif yang membuat kita menjadi putus asa.
4.3 Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan
kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai
dengan norma – norma agama dan etika.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi,
yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan
manusia sebagai mahluk Tuhan.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan senditi
apa yang baik dan apa yang buruk. Suara hati selalu memilih yang baik, sebab
itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya.
Sebagai anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat
dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi – pribadi,
sebagaimana suara hati tiap pribadi selalu menginginkan yang baik.
Sebagai mahluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan perintah Tuhan.
Perintah tuhan selalu memerintahkan agar manusia berbuat baik dan menghindari
perbuatan yang tidak baik.
4.4 Usaha dan Perjuangan
Usaha
/ perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia
harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha / perjuangan. Perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa
usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita
– cita menjadi kaya, ia harus bekerja keras. Apabila seseorang bercita – cita
menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua
ketentuan akademik.
4.5 Keyakinan atau kepercayaan
Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan
hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,
yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme dan aliran gabungan.
Aliran Naturalisme, hidup manusia itu dihubungkan dengan
kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Aliran Intelektualisme, dasar
aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia
berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik walaupun bertentangan
dengan hati nurani. Aliran Gabungan, dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan
juga akal. Kekuata gaib artinya kekuatany yang berasal dari Tuhan (percaya
adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan). Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan,
yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
4.6
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau
bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu
tergantung pada orang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu
sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul
kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai
langkah – langkah berpandangan hidup. Adapun langkah – langkah itu sebagai
berikut :
1.
Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu
merupakan tahap pertama dari setiap aktifitas hidupnya yang dalam hal ini
mengenal apa itu pandangan hidup.
2.
Mengerti, yang dimaksud dengan mengerti disini adalah
mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3.
Menghayati, dengan menghayati pandangan hidup kita
dapat memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan
hidup itu sendiri.
4.
Meyakini, merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh
suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5.
Mengabdi, pengabdian merupakan suatu hal yang penting
dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima, baik
oleh dirinya lebih – lebih orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan
manfaat dari tujuan hidup yang kita hayati dan yakini tersebut
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa pokok sebagai berikut :
1. Pendidikan pandangan
hidup yang dimiliki seorang anak dapat membantu kembang tumbuh anak dalam
proses pembelajaran tentang dirinya sendiri dan dunia sekitarnya.
2. Seorang anak
yang memiliki pandangan hidup atau prinsip hidup akan menjalankan kebajikan
dalam kehidupannya.
3. Setiap manusia
pasti memiliki pandangan hidup untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, baik
sebagai pedoman dalam hidupnya, pegangan ataupun petunjuk hidupnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sabrinahrhp.blogspot.co.id/2015/05/manusia-dan-pandangan-hidup.html
